Bongkar-bongkar file foto, eh, ketemu gambar ini. Menarik. Ceritanya, ketika usai pelatihan di Malang, saya dan tim komunikasi, ditemani Mas Tanto yang fasilitator handal itu (ehm, ehm) meluncur ke Probolinggo. Biasa, ketemu beberapa narasumber semacam Ketua Bappeda, Ketua DPRD, dan LSM dan mengumpulkan cerita tentang kegiatan serta hasil kerjasama yang telah terwujud lewat bantuan LGSP.
Nah, di Probolinggo, malam hari, usai makan ada tantangan menarik di warung tetangga. Tepat di sebelah warung makan, ada penjual duren. Wallahu a'lam, itu duren didatangkan dari mana. Yang jelas, betapa menggodanya buah yang bernama ilmiah Durio zibethinus ini! Sumpah deh. Ibarat kata, melihat bentuk dan warnanya saja saya jadi ingat ucapan Bondan Winarno: "Endang Bambang Surendang, Top Markotop!"
Tanto 'melancarkan' tantangan. Ya saya terima. Fuadi dan Ita juga. Sarah yang asli Amrik bilang oke. "Tapi nyicip aja," katanya (pake nego segala, hehehe...).
Jadilah sekian duren dipindahtangankan. Dan sukses. Habis! Lalu sebagai bukti, ya momen inilah yang dijepret untuk kita. Tanto di kiri, saya di kanan, rangkaian duren di tengah. Kalau mau bicara hemat, bisa juga bilang begini: "Tiga rangkaian duren dipotret berdampingan..." (catat: mampu menghina diri sendiri adalah salah satu kemampuan ala sufi yang tak semua orang bisa dan tega melakukannya, hahaha).
2 comments:
He..he.. Duren malam sebelum hunting ke Bromo ya... Seperti sodara ya bang??? ma durennya maksudnya ;) Ha..ha..
he..he.. kayak sodara??? Ma durennya maksudnya... ;)
Post a Comment